CHANGEMAKER JOURNEY
Segala puji hanya milik Allah yang telah memberikan saya kesempatan belajar untuk bisa sampai ke tahap ini. Terimakasih untuk keluarga, suami dan anak-anak yang selalu memberi ruang untuk Bunda belajar. Terimakasih untuk tim Seruni9 atas kerjasama yang sudah kita bangun selama 6 bulan ini. Terimakasih kepada Kahima IP Regional Bekasi Kak Fitria Ramadiani beserta jajarannya dan seluruh teman-teman seperjuangan dikelas Bunda Salihah.
Alhamdulillah. Akhirnya sampai di Jurnal terakhir Bunda Salihah.
Sebelum menuliskan Jurnal ini. Saya sudah lebih dahulu bercerita kepada Pak Suami bahwa beberapa hari lagi perkuliahan Bunda Salihah saya selesai dan akan Selebrasi.
Saya seperti mencari jawaban. Apakah saya pantas lulus Bunda Salihah dan masuk ke dalam ekosistem Ibu Pembaharu ??
Layakkah saya? Mampukah saya membawa tim melewati tantangan yang jauh lebih besar?? Mampukah saya menjadi salah satu perempuan agen perubahan dan membawa solusi untuk para perempuan di Indonesia??
Bismillahirrahmanirrahim
"Tidak ada aksi yang kecil. Ketidakpedulianlah yang membuatnya kecil" (Septi Peni)
Perjalanan awal di Bunda Salihah
Saya mengawali Bunda Salihah dengan penuh semangat, sebelum Ibu Septi menyampaikan materi pertamanya saya sudah menetapkan 1 masalah yang benar-benar ingin saya selesaikan yaitu Finansial. Saya sangat ingin kesejahteraan ekonomi untuk para perempuan. Mengapa??
Saya ingin membantu perekonomian keluarga yang terus menurun, tanpa harus meninggalkan peran saya sebagai istri dan ibu, saya bisa menghasilkan sesuatu dari dalam rumah. Ditambah lingkungan sekitar yang mendukung, curhatan para tetangga, teman dekat, kerabat akan kondisi ekonominya. Saya sangat ingin membantu bahwa para ibu, para perempuan tetap bisa berkarya dari dalam rumah. Efek jangka panjangnya bisa memberikan kemerdekaan finansial bagi para perempuan. Makin banyak perempuan yang terbantu di perekonomian keluarganya.
Tetapi saya butuh ilmu untuk menjalankan ini semua dan butuh tim. Saya tidak bisa berjalan sendiri untuk mewujudkan mimpi saya ini.
Sampai akhirnya saya bertemu dengan 8 orang perempuan lainnya yang memiliki permasalahan yang sama.
Saat tim terbentuk
Awalnya saat berkampanye, satu hal yang saya khawatirkan bahwa tidak akan ada yang bergabung bersama tim. Kekhawatiran saya pun salah, begitu banyak yang ingin bergabung bersama tim. Sampai saya harus menutup kampanye dan memutuskan ber-9 di tim.
Saat mencari nama tim
Mencari nama untuk tim seperti mencari nama anak butuh waktu beberapa pekan. Setelah dapat ternyata banyak tim yang sudah memakainya. Kemudian mencari lagi, sampai akhirnya mendapatkan nama yang cocok dan disepakati oleh tim, yaitu SERUNI (Secercah Ruang Niaga Ibu)
Perjalanan Tim seruni
Apa saja yang sudah dilakukan seruni selama 6 bulan ini, bisa dilihat pada
Media sosial
Instagram : seruni9.id
Facebook : seruni
Fanpage : seruni9.id
Hal apa saja yang diperoleh dari bunda salihah dan seruni ??
Banyak sekali.
Dari materi 1 s.d Materi 8 yang Ibu Septi sampaikan adalah ilmu baru untuk saya. Saya baru mengetahuinya semua dari Kampus Ibu Pembaharu ini.
Dari Seruni,
Saya belajar bagaimana mengelola tim yang baik dan solid, kerjasama tim, manajemen konflik, kepemimpinan, manajemen waktu, semangat yang harus terus powerfull, empati, sinergi, karakter tiap orang, ilmu baru dari tiap personal tim dan banyak lagi.
Hal yang berkesan di Bunda Salihah
1. Pertemuan rutin pekanan via online untuk berdiskusi materi.
Berdiskusi materi juga menguatkan bonding sesama teman satu tim.
2. Questival Kemerdekaan
Merasakan nikmatnya begadang bersama tim membuat tim semakin solid. Berbagi tugas sesuai apa yang dikuasai.
3. Kongres Ibu Pembaharu
Saya belajar memimpin dan mengarahkan lebih dari 20 orang. Sesuatu yang baru buat saya. Bagaimana cara dan ketegasan memimpin sangat dibutuhkan. Saya masih harus belajar banyak disini.
4. False Celebration
Seruni mengalami kemunduran dan slow respon setelah Kongres Ibu Pembaharu. Baru baru ini dibulan November. Media sosialnya pun sepi, tidak ada konten baru yang dihasilkan. Aksi yang akan dijalankan pun mundur dari jadwal.
Mengakui kesalahan yang kami buat dan siap bangkit lagi.
Pesan cinta untuk diri
Sebagai leader tim.
Saya harus selesai lebih dahulu dengan diri saya, Pak Suami dan anak-anak dirumah.
Tetap menjalankan peran saya dengan baik di rumah sebagai seorang istri dan ibu.
Sebagai leader tim
Saya harus bisa menjaga semangat. Tidak boleh patah semangat, tidak boleh loyo. Istirahat sejenak boleh tetapi harus tetap melanjutkan perjalanan.
Sebagai leader tim.
Saya harus bisa menjadi garda terdepan informasi.
Harus bisa menyampaikan informasi secara cepat dan akurat, ketika anggota tim bertanya.
Sebagai leader tim.
Saya harus tetap tegas dan disiplin tanpa mengurangi rasa empati sesama teman satu tim.
CHANGEMAKER JOURNEY TIM
Video changemaker tim bisa dilihat
disini
#scaleupimpact
#ibupembaharu
#bundasalihah
#darirumahuntukdunia
#hexagoncity
#institutibuprofesional
#semestaberkaryauntukindonesia
#ibuprofesionaluntukindonesia