Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- زَجَرَ عَنِ الشُّرْبِ قَائِمًا
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sungguh melarang dari minum sambil berdiri” (HR. Muslim no. 2024).
Sedangkan hadits lain menyebutkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam minum air zam-zam sambil berdiri.
Ibnu ‘Abbas radhiyallahu anhuma berkata,
سَقَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ زَمْزَمَ فَشَرِبَ قَائِمًا
“Aku memberi minum kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dari air zam-zam, lalu beliau minum sambil berdiri” (HR. Bukhari no. 1637 dan Muslim no. 2027)
Ternyata ada hadits yang menerangkannya. PR saya adalah mencari sumber-sumber lain untuk menguatkan hadits ini.
Selain itu, Ara juga belajar rukun-rukun haji seperti :
1. Ihram
Ihram dimulai dengan keadaan suci dan mengenakan pakaian serba putih yang melambangkan kebersihan dan kesucian. Sehari sebelum manasik haji, anak-anak sudah diberi pakaian putih dari sekolah agar bisa langsung dipakai dari rumah.
*foto sebelum berangkat yang sudah diedit sama Ara sendiri.2. Wukuf
Ibadah wukuf merupakan inti rangkaian ibadah haji. Wukuf adalah berdiam diri di Padang Arafah hingga matahari terbenam, tentunya sambil berdzikir dan berdoa memohon ampunan Allah SWT.
Dari sini, Ara mengenal bacaan talbiyah.
Bacaan talbiyah memiliki makna bahwa telah memenuhi panggilan Allah untuk melakukan ibadah haji.
لَبَّيْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ
Labbaika laa syariika laka labbaik
(Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, tiada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu)
Suatu hari nanti, Ara akan paham betapa bermaknanya bacaan talbiyah ini. *meloow
Lanjut ke Part 2
Referensi sumber :
www.muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/24086-apa-dianjurkan-minum-air-zam-zam-sambil-berdiri.html
#30haribercerita
#30hbc2310
#day10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar