Hari terakhir di tahun 2022, ketika yang lainnya bersuka cita menyambut tahun baru. Saya merasakan hal yang berbeda. Saya lebih banyak termenung, bermuhasabah mengingat perjalanan setahun ini yang penuh dengan gelombang besar sampai rasanya menggoyahkan pertahanan.
Hal yang terpikirkan saat itu, tahun baru harus menjadi pijakan awal (lagi) untuk perubahan. Perubahan kualitas hidup untuk lebih bermakna dari segi ibadah, perekonomian dan target-target pribadi yang lama terabaikan. Saya harus hijrah ke arah yang lebih baik. Sanggupkah??
Dikatakan hijrah karena ada sesuatu yang ditinggalkan dan ada sesuatu yang dituju. Untuk bisa hijrah, saya harus keluar dari zona nyaman. Tetapi apa kehidupan saya saat ini memang betul di zona nyaman??
Zona nyaman adalah keadaan atau situasi yang aman dan nyaman saat dijalani, saya tidak betul-betul merasakannya seperti itu.
Kehidupan ditahun 2023 sudah hampir seminggu. Saya masih berjalan ditempat. *mengsedih.
Berharap Allah segera memberi petunjukNya, arah mana yang harus dijalani.
***********
Hijrah juga erat kaitannya dengan Tahun Baru Hijriah. Ini merupakan suatu hari yang penting bagi umat muslim karena menandai peristiwa penting yang terjadi dalam sejarah Islam yaitu memperingati penghijrahan Nabi Muhammad SAW dari Kota Makkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi.
Tahun 2022 juga menjadi awal, sulung saya memeriahkan Tahun Baru Islam bersama teman-temannya. Berkeliling kampung, pawai 1 sekolah dari tingkat TK sampai SMP. Euforia tahun baru yang menyenangkan.
Semoga kelak dengan bertambahnya umur Ara bisa lebih memaknainya bahwa Tahun Baru Islam adalah Hijrah untuk berubah. Ada semangat perjuangan yang tidak kenal putus asa dan penuh rasa optimisme. Juga sebagai tanda intropeksi diri.
Referensi bacaan :
Id.m.Wikipedia.org
#30haribercerita
#30hbc2307
#day7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar