Entah harus memulai menuliskannnya darimana, akhir-akhir ini saya merasa tidak bisa berpikir jernih. Materi pertama di Kelas Bunda Cekatan ini membawa saya merenung sangat lama. Mungkin bagi sebagian orang ini terlalu 'lebay' tetapi begitulah yang sedang saya rasakan.
"Apa hari-hari saya bahagia?"
"Apa hari-hari saya bahagia?"
"Apakah yang saya lakukan di keseharian membuat
saya betul-betul berbinar ?"
Saya sedang merasa berada di Fase "lelah". Setiap hari energi saya seperti terkuras habis. Ternyata tidak mudah memiliki 2 bayi sekaligus "Sang Bayi Kembar" dan 1 anak balita di rumah, saya merasa dunia saya
berputar hanya di titik itu saja. Hufh
Untuk menuliskan ini pun saya harus merenung persekian hari. Materi pertama yang disampaikan Ibu Septi dalam video, saya harus melihatnya dalam beberapa kali jeda. Di tengah malam saat anak-anak sudah tertidur pulas, saya baru bisa melihat video dengan utuh merasakan semua sensasi ketika fokus menyimak apa yang Ibu sampaikan.
Merawat, mengurus dan membersamai bayi kembar dan balita. Berada di kuadran manakah mereka? Apa berada di kuadran bisa, tidak suka. Saya bisa dan senang mengasuhnya tetapi saya tidak suka lelahnya. Atau berada di kuadran tidak bisa, suka. Saya tidak bisa mengurusnya dengan baik namun saya sangat suka, mencintai dan menyayanginya sepenuh hati saya.
Untuk menuliskan ini pun saya harus merenung persekian hari. Materi pertama yang disampaikan Ibu Septi dalam video, saya harus melihatnya dalam beberapa kali jeda. Di tengah malam saat anak-anak sudah tertidur pulas, saya baru bisa melihat video dengan utuh merasakan semua sensasi ketika fokus menyimak apa yang Ibu sampaikan.
Merawat, mengurus dan membersamai bayi kembar dan balita. Berada di kuadran manakah mereka? Apa berada di kuadran bisa, tidak suka. Saya bisa dan senang mengasuhnya tetapi saya tidak suka lelahnya. Atau berada di kuadran tidak bisa, suka. Saya tidak bisa mengurusnya dengan baik namun saya sangat suka, mencintai dan menyayanginya sepenuh hati saya.
Namun ketika melihat manusia-manusia kecil itu terlelap
tidur di samping kasur saya. Disini saya merenung, menikmati semua rasa bercampur aduk di hati. Di video Ibu berbicara, Anak adalah amanah yang
kita ambil secara sadar maka mengasuhnya harus dilakukan dengan
sungguh-sungguh. Saya beristighfar memohon ampun dengan semua pikiran saya dan
tiap keluhannya. Betapa tidak bersyukurnya saya dengan amanah yang Allah beri ketika yang lain sangat menginginkannya dan Allah memberinya kepada saya dengan cuma-cuma tanpa mengikuti program apapun. Kemudian saya putuskan untuk membuat daftar bahagia
dan tidak bahagianya saya bersama kembar dan Ara terlebih dahulu.
Saat mereka mandi pagi, mereka main air, kelabakan ketika wajahnya kecipratan air, duduk santai di bak bayi sambil saya sabunkan. Saya terus tertawa melihat tingkahnya, saya Bahagia.
- Saat mereka makan, ketika saya suapi kabur atau terus-terusan di semburkan keluar makanannya. Melihat wajahnya yang lucu saya tertawa bahagia.
- Saat mereka pup, saat 1 bayi pup, tunggu saja beberapa saat kemudian bayi yang 1 lagi akan pup juga. Ini pun membuat saya bahagia.
- Saat bermain, Saat saya menjadi kuda-kudaan kemudian Ara dan kembar duduk di kaki saya sambil berpegangan, kaki saya goyang layaknya kuda yang sedang berjalan. Ini pun membuat Kami tertawa bersama dan bahagia.
- Saat mereka nangis bersama dan kerepotan luar biasa. Disini sangat seru seperti paduan suara.
- Saat mereka cepat-cepatan untuk di gendong saya. Ini pun sangat seru.
Dan banyak lagi aktifitas lainnya. Ternyata
setelah di daftar dan melihat dari sisi yang lain begitu banyak kebahagiaan
saya setiap hari bersama kembar dan Ara. Saat orang-orang pun takjub ketika tahu
saya mengurus anak-anak ini seorang diri tanpa bantuan ART ataupun Baby sitter. Mengapa diri ini yang tidak
mempercayai kemampuan itu, bahwa saya sangat menyukai dan bahagia bersama 3
anak cilik ini. Merekalah kuadran teratas yang saya miliki seharusnya saya
dengan bangga menaruh mereka di urutan pertama, kuadran yang sangat saya sukai
dan saya bahagia.
- Mengurus dan Membersamai Anak-anak
Saya
bahagia bersama 3 anak cilik ini di rumah. Mereka mengajarkan saya banyak hal,
karena merekalah saya bisa mengatur waktu lebih baik. Disiplin waktu mandi,
makan,tidur dan main, membuat saya harus mendisiplinkan juga
aktifitas-aktifitas saya yang lain. Faktor kelelahanlah salah satu sebab yang
membuat saya tidak sadar akan kebahagiaan saya. Saya harus mencari solusi untuk
ini, ketika kondisi mulai lelah ada baiknya saya harus melipir dahulu,
mengalihkan ke aktifitas lain yang mebuat saya bahagia lagi.
Ketika
saya melihat dari sudut pandang yang lain, banyak ilmu yang saya peroleh
seperti, Bagaimana saya merawat, mengurus dan membersamai bayi kembar dan
balita tanpa ART di rumah. Tips dan trik mengelola waktu mandi, makan, tidur,
dan main bayi kembar yang harus teratur juga menguatkan bonding antara kakaknya
dan bayi kembar. Dimana sang kakak yang belum genap 4 tahun sudah bisa menjaga adik-adiknya dan
menumbuhkan rasa cinta kakak beradik. Semoga saya terus bahagia dan makin
bahagia bersama mereka di tiap harinya. Aamiin Yaa Allah.
Alhamdulillah kuadran bisa dan suka teratas
terselesaikan. Mari Lanjut ke. Nomor 2 sampai 5 aktifitas yang membuat saya bahagia. Bersambung..
#janganlupabahagia
#jurnalminggu1
#materi1
#kelastelur
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional
#janganlupabahagia
#jurnalminggu1
#materi1
#kelastelur
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional
2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar