Selama perjalanan di kelas Bunda Cekatan ini saya merasa selalu tertinggal, hiks. Mulai dari tahap telur sampai sekarang tahap kupu-kupu jarang bisa melihat Ibu Septi secara live, biasanya 1 hari atau 2 hari setelahnya saya baru bisa melihat rekaman Ibu. Saya yang selalu tertinggal materi ini, sangat bersyukur masih bisa bertahan sampai sejauh ini. Tahap kupu-kupu ini adalah tahap terakhir, semoga saya bisa melewatinya dengan bahagia dan damai. ^-^
Dalam tahap kupu-kupu ini ternyata para mahasiswa bunda cekatan, Sang Kupu-kupu muda harus mengikuti program Mentorship. Wow.. menantang sekali.
Mencari buddy di tahap ulat dan Mentorship di tahap kupu-kupu ini, 2 hal yang menantang karena ada hak dan kewajiban orang lain yang harus saya tunaikan. Bukan hanya untuk diri saya sendiri.
Mencari mentor
Saya baru aktif 1 hari setelah Ibu Septi live. Wag Hima pun sudah dipenuhi chat para mahasiswa. Melihat rekaman Ibu dan membaca semua chat, saya langsung mengejar ketertinggalan.
Pertama, saya daftar sebagai mentor.
Ini profil saya..
Awalnya saya mengambil fokus di motivasi diri. Bagaimana menjaga kewarasan dalam membersamai 3 balita, untuk menyemangati dan memotivasi sesama Ibu dengan 3 balita. Namun ini kurang menjual. Hehe
Saya ubah narasi di profil mentorship saya dan mengubah fokus ke manajemen waktu. Belajar mengelola waktu dengan efektif dan efisien bersama 3 balita. Ternyata ini pun tidak langsung laku. Haha
Perjuangan panjang untuk mendapatkan mentee. *ceritanya dibagian mencari mentee
Setelah daftar sebagai mentor, Kemudian saya mencari mentor.
Keahlian yang ingin saya tambah adalah dalam hal memasak. Jadi saya mencari mentor untuk membantu saya di bidang per-masak-an. Alhamdulillah, melamar 1 mentor dan diterima. Inilah mentor saya..
Beliau dari IP Yogyakarta tetapi saat ini sedang menetap di Thailand. Jadi, saat ini beliau bergabung dengan IP Asia. Obrolan pun berjalan lancar, Kami sudah menentukan jam daring agar bisa bertemu setiap hari. Mentorship ini cukup panjang berjalan 6-8 pekan, semangatnya harus terus di pompa setiap hari dan siap mengkosongkan gelas menerima tiap ilmu yang disampaikan.
Mencari Mentee
Waw.. ternyata mencari mentee bukan perkara yang mudah. Haha.
Sebagai mentor, saya pun tidak bisa menunggu saja. Berharap mentee datang menghampiri saya. Saya harus berusaha melamar satu per satu, menginbox dan menawarkan diri untuk belajar bersama. Ini pun belum berhasil.. hiks
♡ Calon Mentee pertama yang saya lamar, membalas 2 hari kemudian setelah dilamar. Beliau sudah memiliki mentor. Kami tetap saling menyemangati untuk bisa lulus dari kelas kupu-kupu ini.
♡ Calon Mentee kedua yang saya lamar,
Alhamdulillah beliau membalas. Sayangnya, beliau sudah memiliki mentor. Percakapan di mentorship pun harus di End. Kami melanjutkan obrolan dengan percakapan biasa, saya belajar bagaimana caranya End Mentorship dari beliau. Hehe.
Terimakasih ya Mba disana..
♡ Calon Mentee ketiga yang saya lamar ini cukup membuat saya terharu. Karena mesengernya tidak aktif, untuk menghubungi saya beliau menumpang di Status Facebooknya mba Utami Sadikin. Haha
Mba Uut, maaf merepotkan juga. Kami jadi numpang ngobrol disana..
Sayangnya, beliau juga sudah memiliki mentor. Sama dengan saya, beliau sedang mencari mentee untuk program nya.
Terima kasih ya mba disana, sudah bersusah payah mencari saya untuk membalas chat. Sungguh, saya terharu. *peluuuk..
1 hari kemudian pun beliau masih menyempatkan menginbox saya, kami pun mengobrol sebagai teman baru. Obrolannya pun cukup renyah.. hehe * disaat ini saya sudah memiliki mentee, kami saling sharing karena beliau belum dapat mentee.
Dan hari esoknya.. perjuangan masih berlanjut. Banyak sekali mentee yang saya lamar akhirnya berjodohlah 2 orang sebagai mentee saya.. alhamdulillah.
Inilah profil mereka.
Dan setelah lamaran saya diterima.
Ada beberapa lamaran yang masuk, padahal inilah yang saya tunggu-tunggu. Ketika ada mentee yang melamar.
Tetapi saya tidak bisa menerima, khawatir tidak fokus, kehilangan feel di tiap mentee dan jam daring untuk mengobrol.
Jadi, saya fokuskan di 2 mantee saja.
Mudah-mudahan proses mentorship berjalan dengan lancar, menyenangkan dan bahagia. Saya sebagai mentee bisa menyerap banyak ilmu dari mentor saya.
Saya sebagai mentor bisa berbagi semua pengalaman manajemen waktu yang sudah saya praktekan di rumah. Mentee-mentee saya bisa memiliki waktu yang lebih baik di kehidupannya. Aamiin.
#janganlupabahagia
#jurnalminggu1
#materi1
#kelaskupu-kupu
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar