Senin, 22 Juni 2020

Bagaimana Cara Merayakan Kegagalan ?


Sepanjang perjalanan di kelas kupu-kupu ini, baru pekan ini saya merasakan terluntang lantung tak tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya. Parah sekali. Hiks
Sampai harus bulak balik lihat rekaman Ibu, tanya ke teman-teman seperjuangan di kelas Bunda Cekatan sampai rasanya tidak berani untuk membuka chat terlebih dahulu ke mentor dan mentee. Entah apa yang merasuki ku?? Haha

Akhirnya tercerahkan setelah perjalanan panjang mencari jawaban.
Yes.. akhirnya saya siap untuk merayakan kegagalan itu. Berbagi rasa, mencurahkan semua apa yang saya rasakan sebagai mentor dan mentee. 

♡ Sebagai Mentee..
Saya ungkapkan betapa saya cukup sedih ketika apa yang saya lakukan sekarang tidak sesuai dengan rencana. Selama perjalanan di mentorship, saya sudah pernah berhasil. Dan sekarang merasa kembali lagi ke awal.
Terima kasih Mbak Mentor yang selalu setia mendampingi. 
Saya tahu kesalahan nya dimana, bagian mana yang harus diperbaiki. Semoga di masa-masa kedepan bisa menjalani nya dengan lebih bahagia dan tidak merasa terbebani. 

♡ Sebagai Mentor
Sangat paham, mentee-mentee yang belajar bersama saya adalah orang-orang yang luar biasa. Tanpa perlu menjadi devil advocate pun mereka tahu, apa yang membuat mereka gagal dan tidak sesuai action plan.
Kami hanya butuh bicara dari hati ke hati, berbagi pengalaman yang sedang di alami. Yup, seperti inilah cara lain belajar. 
Bukan mentee saja yang belajar, saya pun belajar. Setelah mentorship ini selesai, semoga tetap ada hikmah yang bisa dibawa pulang. 

Tarif nafas panjaaang..
Hufh.. inhale exhale.
Cukup melegakan setelah melakukan False Celebration. 

Bismillah, Saya pasti dan harus bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi. 

♡♡♡
Kemudian apa itu 360 Feedback ? 
Feedback seperti apa yang diharapkan ??

Wow.. sungguh memukau sekali feedback yang saya terima dari teman sesama komunitas, orang tua, saudara kandung adik dan kakak, para tetangga. Mereka mengungkapkan kesabaran dan ketangguhan saya bersama 3 balita sholihah di rumah.
Ungkapan yang sungguh menguatkan saya atas segalanya. 

Beda halnya dengan suami dan anak-anak di rumah, yang 1 atap bersama saya. Hehe
Bagi anak-anak, Bundanya adalah idola.
Penggemar berat wajib mengikuti kemanapun, tidak memberi privasi sedikit pun untuk idolanya bahkan untuk bebersih diri. Hehe. Para fans cilik itu tidak tahu bahwa idolanya pernah merasa sedikit kesal jika di ikuti kemanapun. Terimakasih untuk para Idola Bunda di rumah.. maafkan untuk hari-hari dimana pitch control bunda yang tidak bisa terjaga. ♡♡♡ Triple kesayangan yang sayangnya luar biasa.

Dan terakhir adalah feedback dari manusia yang katanya belahan jiwa dan paling terkasih di muka bumi ini. Pak Suami.. hihi
Tidak perlu jauh-jauh mencari devil advocate karena sudah tersedia di rumah. 
Beliau yang secara tidak langsung mendidik dan membentuk mental saya. Menjadi pribadi yang lebih supel, tidak melempem, dan jauh lebih tangguh. Love bangeeet deh Pak.. ♡♡♡

Menulis jurnal yang sangat dihayati sampai ke bawa perasaan.. hehe
Semoga membawa perubahan yang lebih baik ke diri, menjadi pribadi yang lebih manfaat dan berdampak. Aamiin. 

#janganlupabahagia
#jurnalminggu5
#materi5
#kelaskupukupu
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#InstitutIbuProfesional



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cerita Ramadan Eps 3

Sahur Pertama dan Buka Bersama Dirumah Nenek Abah  Ketika melihat judulnya apa yang terlintas dipikiran? Hehe.. Seperti judul-ju...