Kamis, 14 Mei 2020

Dimanakah Kemampuanku?


Yup, baru pekan kedua di kelas kupu-kupu. Tetapi sudah sangat menantang buat saya pribadi. Huhuhu

Tantangan pertama adalah Membuat Self Assesment. Mencoba menganalisa dimana kemampuan dan kekurangan diri kemudian memberi penilaian untuk itu. Wow...
Mencari-mencari mengapa saya memilih untuk menjadi mentor manajemen waktu, sejak kapan saya bmempelajarinya sampai berpikir bisa memberi mentoring tentang waktu. Dan inilah jawaban nya.. 
Self Assesment saya sebagai mentor dan menteee :

Tantangan kedua adalah video call dengan mentor dan mentee. Bagi saya yang belum terbiasa bicara dengan video, biasanya hanya lewat tulisan saja ini cukup susah. Hehe
Harus melepaskan semua rasa yang ada, belajar hal baru, belajar berbicara dan memang harus dipaksakan. 

Video call pertama dengan mentee kedua saya, Mba Wulan Olvisia. Sudah diagendakan dari senin malam tetapi selalu saja ada halangan nya. Alhamdulillah, akhirnya berhasil di rabu malam.
Kembar sudah tidur, tinggal Ara yang belum tidur. Jadi, Kami bisa mengobrol lumayan lama. Pertanyaan terkait 5W+1H tetapi saya bawakan dengan santai dan ringan, begitu pun dengan jawaban dari mba Wulan. 

Video call kedua dengan mentor saya, mba Ratri. Ini pun sudah diagendakan dari 2 hari sebelumnya, Kami akan bertemu sebelum jam sahur. Nyatanya tidak berhasil. Hiks. Kami baru bisa video call kamis pagi, waktu subuh. Itupun tidak bisa berbicara lama karena teteh sudah merengek minta kelon. Walaupun video call nya sebentar tetapi cukup menyenangkan karena selama video call kami bermain-main menggunakan messeger.

Untuk mentee saya yang pertama, Mba Handa sampai tulisan ini dibuat belum berhasil video call. Mba handa sudah mengirimkan saya rekaman suara dan foto tentang self asssement dirinya.
Menurut saya sudah keren sekali.. cihuuuy berasa lagi mendengarkan penyiar radio ngomong. Hehe
Jika Kami sudah berhasil video call, akan saya tambahkan di jurnal ini. 

Alhamdulillah, begitulah kesan-kesan nya di pekan kedua ini. Sungguh menarik dan menyenangkan. Baru kali ini ingin terima telpon tetapi harus merapikan diri dahulu. Ingin tetap terlihat elegan walau mata sudah sangat mengantuk. Yes, belajar totalitas dan profesional. ♡♡

#janganlupabahagia
#jurnalminggu2
#materi2
#kelaskupukupu
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional

Minggu, 10 Mei 2020

Cerita Ramadhan, episode 13


Ramadhan hari ke-16
Kemarin berasa daya pikir dan fokus saya berkurang, wkwkwk. Pikiran dan hati saya terganggu karena kak Ara dan adek yang tidak berada di rumah. 

Sahur malam ini, (masih) dipersembahkan oleh produk olahan paksu yaitu ayam woku dan tambahan sayur sawi putih. Semoga produk yang kedua ini laris manis juga ya, Pak.. 

Dan.. hari ini kita akan meluncurkan project kedua keluarga Arzazu di bulan Ramadhan ini. Setelah 5 ramadhan lalu membuat program berbagi harian. 
Alhamdulillah ini masih berjalan. Tetap disesuaikan dengan rezeki di rumah. Hee..
Jika sedang bisa berbagi banyak, alhamdulillah. Jika tidak, cukup dengan sepiring/semangkok makanan yang tersedia di rumah. 

Seperti hari ini, Kami berbagi semangkok bubur manado. Sayangnya, tidak terdokumentasikan. Karena sore ini di kejar maghrib, hehe. Belum sempat ambil foto, ndalalah sudah adzan maghrib. 
Buka puasa hari ini berbahan dasar kentang, wortel dan jagung. 
¤ Lumpia isi kentang wortel
¤ bakwan jagung wortel
¤ bubur manado campuran kentang, wortel, jagung juga bayam. 
Penghematan bisa jadi 3 menu. Hihihi
Mudah-mudahan Paksu berkenan untuk membuatkan nya lagi biar saya bisa ambil fotonya. *lah.. wkwkwk

Oke, kembali ke project. 
Project yang diluncurkan pada 15 ramadhan kemarin.. eaaa
Yes, cara lain membantu sesama.
Selain dengan berbagi, juga bisa dengan berjualan. Saya dan paksu membuat 1 produk dengan bahan dasar kulit kebab. Ini belum siap jual karena masih proses pembuatan label, perhitungan harga jual, dan sebagainya. Project ini dimaksudkan, agar bisa membantu sesama dengan ikut berjualan. Juga tentunya, mencari celah peluang dan rezeki. 
Belum bisa ngomong banyak sekarang, kita akan lihat nanti ketika sudah berjalan. 

Yoaaay, tulisan arab yang "cantik" aduhai.. ditambah menuliskannya di pukul 11 malam. Berasa paket kumplit dimana pikiran lebih tertuju ke bantal dan kasur. Makin "cantik" saja tulisan arab ini dengan miring kanan dan miring kiri, sama halnya dengan keolengan penulisnya. Wkwkwk

Okey, mari rehat sejenak sebelum sahur.. 

Bersambung.. 






Cerita Ramadhan, episode 12


Selalu menjadwalkan bisa menulis harian di malam hari tetapi entah mengapa mata susah sekali di ajak kompromi. *alasanlagi. Wkwkwk

Yuk.. kita mulai lagi mengulang kenangan. Eeeaaa.. 

Ramadhan Hari ke-15 
Malam ini, saya terus terjaga. Hanya tidur sekitar 2 jam sebelum sahur. Yup, kakak Ara dan adek Zulfa menginap di rumah nenek, ini yang membuat saya susah tidur. Padahal Biasanya 'pelor' luar biasa.. haha
Semoga hanya saya yang tidak bisa tidur disini. Tetapi kakak dan adek bisa tidur nyenyak di rumah nenek. 

Sahur malam ini dipersembahkan oleh produksi Frozen paksu dan teman-teman nya. Ini adalah produk kedua setelah Ikan Cue, nama produknya ayam woku.. 
Ini saya tinggal makan saja, Paksu yang memanaskan makanan nya. 
Foto


*mohon dimaafkan mamak yang selalu promosi dimanapun dan kapanpun. wkwkwk

Pagi harinya, rasa rindu ke kakak dan adek pun hadir kembali. Kakak belum mau pulang, ia menginginkan saya, paksu dan teteh yang menyusul kesana. Itu belum memungkinkan untuk saya, karena di rumah masih ada beberapa project dan tugas yang harus dikerjakan dan saya merasa lebih luwes jika dikerjakan di rumah. Juga di masa pandemi ini, belum bisa bebas seperti hari sebelum-belumnya. Berharap nenek dan abahnya pun memahami kondisinya. 

Akhirnya, kakak dan adek pulang diantarkan nenek dan abahnya. Yup, kemarin mereka berangkat pukul 10 pagi dan sekarang pulang pukul 10 pagi juga. Berarti tepat 24 jam, kakak dan adek tidak bersama ayah dan bunda nya. Semoga waktu 24 jam itu bisa memberi kebahagiaan untuk nenek dan abahnya, begitu pun dengan kak Ara dan Adek. ♡ ♡

Teteh pun tampak ceria lagi. Setelah hari kemarin begitu kalem dan pendiam, tidak banyak main tidak banyak senyum. Alhamdulillah, rumah pun kembali ramai dan berantakan seperti biasa. 

Sore ini, Paksu ada kerjaan yang membuatnya tidak bisa buka di rumah. Dan saya pun buka bersama di rumah orang tua saya dengan 3 balita ini. Bersyukur sangat, tidak buka puasa di rumah karena ketika adzan maghrib lampu tiba-tiba padam.
Wow.. apa jadinya kalau saya sedang di rumah, sudah kebayang kehebohannya. Hehe

Jurnal quran hari ini. 

Catatan :
Bulan lalu, saya belajar bagaimana mengorganisir aktifitas-aktifitas pagi hari. Dan bulan ini belajar memperbaiki aktifitas malam hari. Berasa ada sedikit perubahan dan peningkatan yang positif. Alhamdulillah. 

Bersambung.. 



Kamis, 07 Mei 2020

Cerita Ramadhan, episode 11


(Masih) mengejar hari yang tertinggal. Yuk mari... kita selesaikan.

Ramadhan hari ke-13
Beberapa hari hibernasi dari kehidupan dan inilah saya. Saya mulai kembali.. wkwkwk
Mulai mengatur lagi jadwal harian, ibadah harian. Semua yang harus ditingkatkan.. 

Jangan ditanya ini masakan siapa?
Sudah jelas pastinya bukan saya. Wkwkwk
Paksu jarang sekali tidur malam, jadi saat saya bangun. Beliau selalu sudah selesai menyiapkan menu sahur. Terima kasih Pak.. ini yang membuat saya selalu lahap ketika sahur. Haha

Menu buka puasa hari ini, tidak sempat ke foto. Karna disiapkan menjelang adzan maghrib. Tidak neko-neko dan tidak terlalu banyak, kolak pisang, donat, dan es teh juga nugget untuk anak-anak. 

jurnal quran hari ini. Mohon dimaafkan tulisan arab saya yang belum ada kemajuan.

Ramadhan hari ke-14
Alhamdulillah, sampai juga. Tertunaikan sudah hutang menulis saya selama 1 minggu. Yeaaaay.. kita tiba di hari ke-14 Ramadhan. 

Sahur hari ini, makan besar.
Menu yang tiada duanya. Bisa menghabiskan banyak nasi. Wkwkwk
MasyaAllah, nikmatnya.. padahal mau puasa tetapi malah sahur pakai jengkol. Gapapa lah.. kan #dirumahaja *ngeles

Sampai bangun tidur pagi, hari pun berjalan lancar. Kami di rumah mendapat kunjungan nenek dan abahnya anak-anak. Entah sudah kali ke berapa silaturahim ke rumah karena rindu dengan cucu-cucunya. 
Setelah kunjungan itulah saya jadi banyak menangis.. huhuhu. Ara dan dedek Zulfa yang ikut serta pulang dengan neneknya dan menginap disana. Saya dan teteh Zalfa tinggal di rumah. Baru beberapa jam, saya sudah sangat rindu.. di rumah berasa sepi, saat buka puasa, rutinitas baca buku dan tidur malam. Saya hanya main dengan teteh. 
Ternyata begini rasanya rindu.. eeeaa

Inilah menu buka puasa hari ini : 
Donatnya sudah diambilin bocah. Sisa 1 buat mamak foto. Wkwkwk

Makjlebb..

Ada kutipan 'asal' yang sepertinya cocok dengan ayat. Hehe
 "Tidak perlu iri dengan kehidupan dan ibadah orang lain, karena kita tidak tahu ujian apa yang sudah di lewatinya. Iri dengan kehidupan nya, Iri juga tidak dengan ujiannya?"

Masih ada kesempatan esok hari, insyaAllah. Semoga esok bisa lebih bahagia. Aamiin.

Tidur malam ini, sambil menahan rindu untuk Ara dan Zulfa. 
Bobo nyenyak di rumah nenek ya, nak.. *kiss

Bersambung.. 

Hai.. Mentorku ! Halo.. Menteeku!


Selama perjalanan di kelas Bunda Cekatan ini saya merasa selalu tertinggal, hiks. Mulai dari tahap telur sampai sekarang tahap kupu-kupu jarang bisa melihat Ibu Septi secara live, biasanya 1 hari atau 2 hari setelahnya saya baru bisa melihat rekaman Ibu. Saya yang selalu tertinggal materi ini, sangat bersyukur masih bisa bertahan sampai sejauh ini. Tahap kupu-kupu ini adalah tahap terakhir, semoga saya bisa melewatinya dengan bahagia dan damai. ^-^

Dalam tahap kupu-kupu ini ternyata para mahasiswa bunda cekatan, Sang Kupu-kupu muda harus mengikuti program Mentorship. Wow.. menantang sekali. 
Mencari buddy di tahap ulat dan Mentorship di tahap kupu-kupu ini, 2 hal yang menantang karena ada hak dan kewajiban orang lain yang harus saya tunaikan. Bukan hanya untuk diri saya sendiri. 

Mencari mentor
Saya baru aktif 1 hari setelah Ibu Septi live. Wag Hima pun sudah dipenuhi chat para mahasiswa. Melihat rekaman Ibu dan membaca semua chat, saya langsung mengejar ketertinggalan.
Pertama, saya daftar sebagai mentor. 
Ini profil saya.. 
Awalnya saya mengambil fokus di motivasi diri. Bagaimana menjaga kewarasan dalam membersamai 3 balita, untuk menyemangati dan memotivasi sesama Ibu dengan 3 balita. Namun ini kurang menjual. Hehe
Saya ubah narasi di profil mentorship saya dan mengubah fokus ke manajemen waktu. Belajar mengelola waktu dengan efektif dan efisien bersama 3 balita. Ternyata ini pun tidak langsung laku. Haha
Perjuangan panjang untuk mendapatkan mentee. *ceritanya dibagian mencari mentee

Setelah daftar sebagai mentor, Kemudian saya mencari mentor.
Keahlian yang ingin saya tambah adalah dalam hal memasak. Jadi saya mencari mentor untuk membantu saya di bidang per-masak-an. Alhamdulillah, melamar 1 mentor dan diterima. Inilah mentor saya..

Beliau dari IP Yogyakarta tetapi saat ini sedang menetap di Thailand. Jadi, saat ini beliau bergabung dengan IP Asia. Obrolan pun berjalan lancar, Kami sudah menentukan jam daring agar bisa bertemu setiap hari. Mentorship ini cukup panjang berjalan 6-8 pekan, semangatnya harus terus di pompa setiap hari dan siap mengkosongkan gelas menerima tiap ilmu yang disampaikan. 

Mencari Mentee
Waw.. ternyata mencari mentee bukan perkara yang mudah. Haha.
Sebagai mentor, saya pun tidak bisa menunggu saja. Berharap mentee datang menghampiri saya. Saya harus berusaha melamar satu per satu, menginbox dan menawarkan diri untuk belajar bersama. Ini pun belum berhasil.. hiks

♡ Calon Mentee pertama yang saya lamar, membalas 2 hari kemudian setelah dilamar. Beliau sudah memiliki mentor. Kami tetap saling menyemangati untuk bisa lulus dari kelas kupu-kupu ini. 

♡ Calon Mentee kedua yang saya lamar, 
Alhamdulillah beliau membalas. Sayangnya, beliau sudah memiliki mentor. Percakapan di mentorship pun harus di End. Kami melanjutkan obrolan dengan percakapan biasa, saya belajar bagaimana caranya End Mentorship dari beliau. Hehe. 
Terimakasih ya Mba disana.. 

♡ Calon Mentee ketiga yang saya lamar ini cukup membuat saya terharu. Karena mesengernya tidak aktif, untuk menghubungi saya beliau menumpang di Status Facebooknya mba Utami Sadikin. Haha
Mba Uut, maaf merepotkan juga. Kami jadi numpang ngobrol disana.. 
Sayangnya, beliau juga sudah memiliki mentor. Sama dengan saya, beliau sedang mencari mentee untuk program nya. 
Terima kasih ya mba disana, sudah bersusah payah mencari saya untuk membalas chat. Sungguh, saya terharu. *peluuuk.. 
1 hari kemudian pun beliau masih menyempatkan menginbox saya, kami pun mengobrol sebagai teman baru. Obrolannya pun cukup renyah.. hehe * disaat ini saya sudah memiliki mentee, kami saling sharing karena beliau belum dapat mentee.

Dan hari esoknya.. perjuangan masih berlanjut. Banyak sekali mentee yang saya lamar akhirnya berjodohlah 2 orang sebagai mentee saya.. alhamdulillah. 
Inilah profil mereka.

Dan setelah lamaran saya diterima.
Ada beberapa lamaran yang masuk, padahal inilah yang saya tunggu-tunggu. Ketika ada mentee yang melamar. 
Tetapi saya tidak bisa menerima, khawatir tidak fokus, kehilangan feel di tiap mentee dan jam daring untuk mengobrol.
Jadi, saya fokuskan di 2 mantee saja.

Mudah-mudahan proses mentorship berjalan dengan lancar, menyenangkan dan bahagia. Saya sebagai mentee bisa menyerap banyak ilmu dari mentor saya.
Saya sebagai mentor bisa berbagi semua pengalaman manajemen waktu yang sudah saya praktekan di rumah. Mentee-mentee saya bisa memiliki waktu yang lebih baik di kehidupannya. Aamiin. 

#janganlupabahagia
#jurnalminggu1
#materi1
#kelaskupu-kupu
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional




Rabu, 06 Mei 2020

Cerita Ramadhan, episode 10


Ramadhan hari ke-11
Sudah memasuki 10 hari kedua di bulan Ramadhan. Apa sudah ada peningkatan iman? *tanya hati
Kalau dilihat dari betapa banyak hari saya bolos jurnal quran, sampai 1 pekan tidak sempat menulis. Berarti selama hari-hari ini ada *something* yang harus dibenahi. 
Hayuk.. bergerak lagi. Jangan lama-lama mager nya.. 

Seperti biasa, saya dibangunkan dan hidangan sudah tersedia. Terima kasih Pak.. love bangeet deh pokoknya.. ♡
Ini sisa stok yang ada di kulkas dari 11 hari yang lalu. Belanja saat hari pertama puasa, masih ada buncis dan mentimun. Sayuran awet.. 

Tuh kan antara lontong dan donat, pasti selalu ada. Hehe. Belum bisa move on dari gorengan dan es. Biarkanlah.. 

(masih) kosong. Mungkin bukunya hilang.. wkwkwk

Ramadhan Hari ke-12
Hari dimana saya tersadar kembali. Wkwkwk 
Mengecek semua dan mengejar segala ketertinggalan. Memang butuh beberapa hari untuk hibernasi agar bisa melompat lebih jauh. *alasaaan.. 

Tidak ada foto sahur hari ini. 
Sepertinya hari inilah hari dimana mie instan keluar dari persembunyian nya. Haha
Buncis dan mentimun, stok terakhir dan belum belanja lagi. Jadi hari ini, kita sahur pakai mie rebus ayam bawang. Yeeeeaaaaay.. 

Setelah genjer di beberapa hari lalu, hari ini daun mengkudu. Lauk-lauk tradisional tetapi sungguh menggairahkan. Haha

Untuk anak-anak sarden saja. Yup, namanya juga belom belanja. Baru bisa keluar deh stok-stok praktis. Hehe

Alhamdulillah, akhirnya saya kembali.. 
Mari kita tadabburi.. 

Bersambung.. 


Cerita Ramadhan, episode 9


Ramadhan hari ke-9
Hari-hari di Ramadhan begitu indah. Walaupun letaknya sudah tidak ingat, kejadian ini di hari yang mana, kejadian itu dihari yang mana, Tetap saja indah. 
Sahur hari ini, menu ulangan semalam.
Tidak ada yang makan malam, kelelahan semua. Lauk pun belum tercolek. 
Tinggal dipanaskan lagi dan taaraaaa.. siap dihidangkan. 

Sore ini, mendapat kunjungan adiknya suami. Beliau mengantarkan paket yang disiapkan pemerintah untuk pandemi ini. Dan entah ini bingkisan yang ke berapa, masyaAllah.. Tabarakallah. Beliau pun ikut buka bersama di rumah. 

Yes, hari ini saya belum dapat tempat untuk berbagi harian. Kedatangan adik ipar dan buka puasa di rumah seperti rejeki untuk bisa berbagi hari ini. Alhamdulillah.. 

Benerkan?
Bolos sehari itu bisa jadi boomerang untuk hari-hari selanjutnya. Meremehkan dan memperbolehkan diri untuk bilang iyak, bolos saja. Huhuhu

Ramadhan hari ke-10
Apa yang disyukuri di 10 hari pertama Ramadhan?? Wah.. banyak.
Salah satunya adalah Si Sulung, Ara Fathiya. 
Ara sudah lebih sabar menunggu adzan maghrib, tidak colek sini, tidak colek sana. Ara belum full 1 hari, karena tahun ini memang untuk memperkenalkan dahulu apa itu puasa. Tetapi apa yang dilakukan nya sudah pantas untuk mendapat apresiasi.. 
Terus ditingkatkan ya Ara sayang.. ♡♡

Semalam dapat kiriman ayam rica-rica dari tetangga, sisanya untuk sahur dan tambahan telur saja. Met sahuuuur.. 

Eey, mencari foto buka puasa ternyata tidak ada. Lupa foto sepertinya.. 
Yang pasti antara lontong, donat dan pastel ada di hari ini. Haha

masih kosong. No komen. Hiks

Sampai kapan saya tersadar ??
Tunggu di episode selanjutnya.. 

Cerita Ramadhan, episode 8


Wow.. baru bisa menengok lagi kesini. Melihat terakhir tulisan saya di 6 Ramadhan dan hari ini sudah 13 Ramadhan. 
Lalala.. yeyeye.. 1 pekan saya tidak menulis sama sekali. Ada apakah gerangan? Kalau mau diberi judul, pakai judul lagu yang belum lama ini booming kayaknya tepat. "Entah apa yang merasukiku?" Hahaha

Saya tidak bisa mengada-ada. Dalam 1 pekan begitu banyak hal yang dilalui, saya akan mencoba mereview yang masih tersimpan di memori henpun saja. 

Ramadhan hari ke-7
Satu hal yang saya ingat hari ini adalah ketika saya lupa memasak nasi. Saya mendahulukan masak lauk sahur dibanding nasi nya. Kalau judul hari ini "menunggu nasi". Hahaha. Akhirnya karena nasi tak kunjung matang, sepiring nasi sisa semalam dibagi 5 untuk Pak Suami, saya, Ara dan kembar. Nikmat yang tiada tara.. 
Dan karena kenikmatan inilah, saya lupa mendokumentasikan menu sahur hari ini. Huhuhu.. 
Kamu tahu apa itu genjer? 
Menu buka hari ini ada tumis genjee di rumah. Tenang.. ini bukan hasil karya saya tetapi beli di tetangga. 
Juga lungsuran sop iga yang sudah tidak berkuah, haha. Iga nya dipisahkan kemudian dibuat Iga Bakar. Ini maknyuus banget.. ehh

Jurnal quran hari ini :

Ramadhan hari ke-8
Blank.. apa yang terjadi hari ini?
Saya tidak ingat. Saya hanya ingat hari ini tanggal 1 Mei, tanggal merah. Haha
Tetapi kegiatan mendokumentasikan menu sahur dan berbuka masih terus berlanjut. 
Dan kali ini, saya cuma ambil foto saja.
Ini hasil karya Paksu, Terimakasih ya Pak.
Ketika saya bangun makanan sudah tersedia. Mie ini dibuat dari lebihan stok mie ayam lalu. Ternyata bakmi jawa lebih "endol sagendol" pakai mie kayak gini. 
ini pun Paksu yang masak. Hihi
Dibanding saya, beliau yang lebih senang masak. *ups
Antara lontong, pastel, donat itu pasti ada tiap harinya. Karena tetangga yang jual. Gerakan membeli dagangan tetangga atau emang mager, itu beda tipis. Haha

jurnal quran pun ikut libur hari ini.
Dan setelah hari ini.. bolos tiap hari. *entah apa yang merasukiku ??

Kita lanjut di episode berikutnya ya.. 




Cerita Ramadan Eps 3

Sahur Pertama dan Buka Bersama Dirumah Nenek Abah  Ketika melihat judulnya apa yang terlintas dipikiran? Hehe.. Seperti judul-ju...